Wakaf Semakin Nyata

Wakaf Semakin Nyata
Share

Oleh: Juariah Anzib, S.Ag

Koordinator Kesiswaan MIN 11 Aceh Besar

Pembelajaran tentang wakaf sangat bermakna. Dalam Alqur'an surat Al-Baqarah ayat 267, Allah Swt berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usaha kamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi".

Sekarang, wakaf semakin nyata dan jelas terlihat. Jika sebelumnya kurang terkoordinir dengan baik, namun sekarang banyak yang membicarakan dan mempraktikkan wakaf. Di berbagai media sosial, wakaf gencar diperbincangkan dari berbagai sudut pandang, baik wakaf konsumtif  maupun produktif. 

Wakaf adalah salah satu amalan yang besar manfaatnya untuk kemaslahatan umat. Wakaf juga merupakan harta agama yang dikelola untuk kemakmuran umat, meringankan beban hidup masyarakat yang membutuhkan manfaat wakaf.  

Wakaf adalah membelanjakan sebagian harta di jalan Allah, yang dijadikan investasi untuk manfaat bersama. Dulu orang beranggapan bahwa, wakaf hanya bisa dilakukan oleh orang kaya saja dalam bentuk tanah atau bangunan. Namun sekarang, literasi wakaf semakin luas hingga anggapan tersebut tak seluruhnya benar. Wakaf juga boleh dilakukan dalam bentuk uang, misalnya ada yang membuat program: wakaf sehari seribu, yaitu praktik wakaf dengan menabung setiap hari seribu rupiah.  

Dengan sistim ini, memudahkan wakif untuk beramal. Bayangkan saja, satu hari hanya seribu rupiah, tentu tidak memberatkan sama sekali, justru memudahkan dalam berwakaf. Dengan cara seperti ini, semua orang mampu berwakaf, tidak hanya orang kaya saja, tetapi orang miskin pun bisa menjadi wakif. Untuk beramal ternyata tidak harus kaya, yang penting punya niat dan kemauan yang kuat.

Menjadi wakif suatu keberuntungan yang luar biasa, di samping mendapat pahala sedekah jariah yang terus mengalir meskipun wakif sudah meninggal dunia. Sepanjang harta tersebut masih dimanfaatkan, maka selama itu pula pahala terus mengalir tiada henti. Betapa indah dan bahagianya seorang wakif, bisa membantu sesama manusia yang membutuhkan. 

Banyak harta dimiliki seseorang, tidaklah berarti apa-apa tanpa amal kebaikan yang tersisa. Semua akan sia-sia belaka. Bila meninggal, harta yang ditinggalkan menjadi “rebutan” sanak saudara, yang membuat kita diazab di alam kubur tanpa ada yang membantu. Harta yang di tinggalkan tanpa disedekahkan, akan berat juga mempertanggungjawabkannya dihadapan Allah Swt. Sebaliknya, harta yang dibelanjakan di jalan Allah akan menjadi teman abadi, penerang gelapnya kubur,  penyejuk panasnya api neraka. 

Sebelum terlanjur dan timbulnya penyesalan yang selalu datang terlambat, maka bagi yang mampu marilah beramal membantu sesama dengan berwakaf, dengan memilih program wakaf yang ditawarkan oleh nazhir. Misalnya, program wakaf sehari seribu atau “wakaf siribee (wakaf seribu)” untuk mendukung pengembangan media Islam. Bila mampu tentu kita akan berwakaf lebih banyak lagi.

Karena itu, pembelajaran tentang wakaf yang bermakna ini, patut dipelajari dan direnungkan oleh banyak kalangan, sehingga kita sadari apa sebenarnya yang kita cari. Bukankah yang kita cari adalah kebahagian di dunia dan akhirat, salah satunya dengan cara menjadi wakif, menyisihkan sebagian harta yang kita miliki untuk wakaf.

Editor: smh

0 Response

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel