Lambaro Biluy Miliki Banyak Harta Wakaf

Lambaro Biluy Miliki Banyak Harta Wakaf
Share

Oleh: Juariah Anzib,  S.Ag

Kepala Madrasah MIN 11 Aceh Besar, Drs Tgk Ridhwan adalah atasan saya. Di samping sebagai seorang kepala madrasah, dia juga imam Meunasah (Teungku Gampong) di Gampong (Desa) Lambaro Biluy, Kecamatan Darul Kamal, Aceh Besar. Dia tokoh masyarakat yang memiliki peran penting di tingkat gampong.

Ketika jam mengajar telah berakhir, saya berdialog dengan Ridhwan. Kami membahas sekitar pengelolaan wakaf. Bertukar pikiran dan berbagi informasi sambil menunggu waktu pulang sekolah tiba. Menurut dia, di Lambaro Biluy yang merupakan tempat tinggalnya, memiliki banyak lokasi tanah wakaf, hingga mencapai sembilan persil. Masya Allah, betapa terkesimanya saya mendengarnya. Mengetahui hal tersebut, saya mengambil kesempatan ini untuk mewawancarainya lebih lanjut, guna mendapatkan informasi tentang pengelolaan wakaf. 

Menurut Ridhwan, selaku pengelola wakaf (nazir ), sembilan lokasi tanah wakaf di kampungnya sudah dimanfaatkan sebagaimana mestinya, sesuai amanah dan wasiat wakif. Untuk menjalankan amanah ini, kata Ridhwan, harus berhati-hati, mengetahui tata cara pengelolaan wakaf yang baik dan benar.

Adapun lokasi wakaf tersebut adalah, pertama tanah menasah. Meunasah Lambaro Biluy terletak di atas tanah wakaf seluas 3000 meter. Tanah tersebut sudah lama diwakafkan yang dikhususkan untuk tempat dibangunnya rumah ibadah, sebagai tempat shalat lima kali sehari semalam bagi warga gampong. Dan juga tempat masyarakat melakukan berbagai aktivitas dan kemaslahatan umat. 

Lokasi tanah wakaf kedua tidak jauh dari lokasi tanah Meunasah, dengan luas 1000 meter. Tanah tersebut dimanfaatkan Pemerintah Gampong untuk membangun Rumah Bidan Desa (Bides) dan Gedung PKK. Dengan begitu, rumah Bides dan Gedung PKK saling berdampingan. Hal ini memudahkan pengurus PKK untuk berkontribusi dalam kegiatan kesehatan warga, terutama bagi ibu hamil, menyusui dan balita.

Berikutnya lokasi tanah wakaf dengan luas 150 meter. Di tempat ini di bangun Gedung TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) dan PAUD. Lembaga pendidikan dini ini tempat belajar anak-anak Lambaro Biluy, dengan tenaga pengajar remaja putri Lambaro Biluy sendiri. Mereka berusaha membangun gampongnya, agar tidak ketinggalan di bidang pendidikan. Meskipun honornya tak seberapa, namun tetap  bersemangat mengajar dan mendidik mereka sejak dini.

Sebagai teungku gampong dan nazir, Ridhwan banyak mengetahui informasi gampong. Mereka merencanakan, Gedung PKK yang berdampingan dengan Rumah Bides akan dipindahkan ke lokasi yang lebih luas di samping  Gedung TPA. Bila lokasi Gedung PKK sempit, menghalangi ruang gerak pengurus PKK. Apalagi sekarang banyaknya alat-alat PKK yang beraneka ragam, berupa tenda gampong sampai ke perlengkapan pecah belah. Tanpa ada tempat yang lebih luas, terasa kurang nyaman dan tidak aman.

Lokasi tersebut juga telah diprogramkan akan dibangun satu unit rumah sewa tipe 36 dengan dua kamar tahun 2021. Perencanaan sudah dipersiapkan dengan baik, hanya menunggu waktu untuk membangun rumah tersebut. Dana telah disediakan dan siap dicairkan dalam waktu dekat.

Di Lambaro Biluy,  terdapat pasantren (dayah), yang dipimpin oleh Tgk Husen. Dayah tersebut membutuhkan lokasi untuk mendirikan bak air sebagai tempat berwudhuk santri dan murid dayah. Untuk itu, Pemerintah Gampong menyerahkan sepetak tanah wakaf yang berdekatan dengan dayah tersebut untuk dimanfaatkan sebagai hak pakai. Meskipun tidak terlalu luas, hanya 150 meter, namun sangat bermanfaat untuk keperluan dayah.

Ridhwan menambahkan, di gampong ini telah dibangun empat unit rumah sewa di atas tanah Baitul Mal. Tanah tersebut berukuran lebih kurang 1000 meter.  Tanah yang sudah tidak ada pemiliknya ini dinyatakan sebagai tanah Baitul Mal dan dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat.      

Menurut Ridhwan, rumah tersebut disewakan seharga Rp 3 juta pertahun untuk warga Lambaro Biluy sendiri dan Rp 3,5 juta  untuk warga luar gampong. Hasil pertahun lebih kurang Rp 13 juta. Uang hasil sewa rumah dipergunakan untuk perayaan hari-hari besar Islam (PHBI). Meskipun tidak terlalu banyak jumlahnya, namun bermanfaat untuk kemakmuran bersama.

Di tengah gampong juga terdapat sepetak tanah wakaf dengan luas 150 meter. Tanah tersebut sampai sekarang masih terbengkalai, belum diproduktifkan. Menurut Ridhwan, ada beberapa kuburan yang terdapat di tanah tersebut, namun masih tersisa tanah kosong yang dapat difungsikan oleh Pemerintah Gampong. Dia menunggu keputusan bersama tentang pemanfaatan tanah ini. Lahan tersebut dapat digunakan sebagai tempat penanaman sayur atau tanaman lainnya. Dengan begitu tanah wakaf dapat diproduktifkan, meskipun kecil-kecilan, tetapi tetap bermanfaat.

Dua lokasi lagi lahan tanah wakaf di Lambaro Biluy berupa tanah perkebunan, yang terdiri dari masing-masing berukuran 30 meter dan 100 meter. Kedua persil tanah tersebut telah diproduktifkan. Dalam kebun tersebut terdapat pohon kelapa yang sudah berbuah. Ridhwan mengatakan,  meskipun tidak seberapa  hasil dari penjualan kelapa, tetapi berguna untuk warganya. Uang hasil penjualan kelapa, diserahkan kepada Ridhwan untuk dikelola demi kesejahteraan bersama, seperti makan minum bersama pada acara pengajian gampong.

Terakhir lokasi tanah wakaf berupa tanah kuburan umum dengan luas 200 meter. Awalnya tanah wakaf tersebut yang tidak begitu luas, tentu tidak sesuai dengan jumlah penduduk gampong yang semakin ramai. Oleh karenanya, Pemerintah Gampong melakukan pembelian tanah kuburan yang bersebelahan dengan tanah wakaf hingga mencapai 1,5 hektar. Ternyata tanah wakaf dapat menjadi suatu “pancingan” untuk pengadaan tanah kuburan umum yang lebih luas.

Sungguh luar biasa. Sembilan lokasi tanah wakaf bukanlah jumlah yang sedikit, tetapi sangat luas dan banyak. Wakif yang membelanjakan hartanya ini, pasti bukan terdiri dari satu dua orang, tetapi beberapa orang wakif, kata Ridhwan. Manfaat yang dirasakan masyarakat, pasti akan membawa kebaikan dan pahala amal jariah kepada para wakif dari dunia hingga ke alam barzah, bahkan sampai hari kiamat kelak. Amien.

Editor: smh

0 Response

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel