Dayah Darut Tauhid Al-Amiriyah Manfaatkan Tanah Wakaf

Dayah Darut Tauhid Al-Amiriyah   Manfaatkan Tanah Wakaf
Share

Oleh: Nurzaitun, S.Pd.I.

Saya bersama suami, Amirullah, bersilaturrahim ke Dayah Darut Tauhid Al-Amiriyah di Gampong Lamjamee Dayah, Kecamatan Sukamakmur, Aceh Besar, 5 Maret 2021. Dayah ini berdiri 2018, setelah memperoleh wakaf sepetak lahan kosong berukuran lebih kurang 1.008 meter dari warga asal Lambung Banda Aceh, yang bermukim di Lamseupeueng Banda Aceh.

Dayah dipimpin oleh Teungku Darmawan Fajri dari Gampong Weusiteh, Kecamatan Sukamakmur, Aceh Besar yang menetap di Ateuk Lam Ura, Kecamatan Simpang Tiga. Dayah ini tidak terlalu aktif, tetapi bukan pula mati total. Pada saat tertentu, dipenuhi santri Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA). 

Setelah  Ashar sampai pukul 17.30 WIB tiap hari, kecuali Jum’at, Dayah ini dipenuhi anak-anak warga sekitar belajar Alquran, dengan menggunakan metode Baghdadiyah. Selain itu, para santri juga membaca kitab Fardhu ‘Ain dan kitab Akhlak. Muridnya berjumlah 70 orang.

Dayah Darut Tauhid memiliki empat balee (bilik) pengajian. Keempat bilik tersebut terbuat dari kayu. Ukuran tiap bilik berbeda-beda. Bilik pertama, berukuran 3x7 meter yang menampung 20 santri. Kedua berukuran 3x9 meter memuat 15 santri. Ketiga berukuran 2x3 meter dengan 10 santri. Keempat, 3x10 meter, dapat menampung 25 santri. Guru dayah empat orang yang direkrut dari warga sekitar. Setiap satu bilik diasuh oleh satu teungku (guru). Empat bilik dengan empat teungku. 

Keunikan dayah ini menganut sistem pengajian tempo dulu, yaitu para santri tidak dibebankan iuran sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) alias gratis. Jadi bagaimana dengan honor para pengajarnya? Tidak ada, gratis juga. Sedangkan untuk biaya listrik bersumber dari infak pribadi pimpinan dayah.

Selain pengajian TPA untuk anak-anak, juga diadakan pengajian muslimah (ibu-ibu) yang berlangsung pada Kamis setelah shalat Dhuhur sampai Ashar. Kitab yang dikaji adalah fikih dan tauhid: Kitab Mathla'il Badrain. Peserta pengajian berjumlah 30 orang.

Selain pengajian muslimah, ada juga pengajian laki-laki dewasa pada malam Jumat setelah Maghrib sampai Isya. Kitab yang dipelajari adalah Tanwirul Qulub, artinya penerang hati. Pesertanya rata-rata 15 orang. Pemateri pengajian muslimah dan laki-laki dewasa  adalah pimpinan dayah itu sendiri, Teungku Darmawan Fajri. 

Dayah Darut Tauhid bisa juga disebut Balee Beuet (Balai Pengajian). Sungguh beruntung yang mewakafkan tanah lokasi dayah ini. Baru diserahkan, langsung didirikan Balai Pengajian di atasnya. Keempat Balai Pengajian dibangun langsung oleh pimpinan dayah.

Lokasi dayah terletak di tengah-tengah sawah warga. Nuansanya begitu adem yang dihiasi hamparan permadani alam nan indah di sekelilingnya, membuat para santri betah mengaji di sana. Udara sejuk alami pun membuat saya ikut larut berlama-lama disana. Sungguh yang mewakafkan tanah lokasi dayah  membuat dirinya sejuk  di alam kubur sana. Inilah investasi ukhrawi baginya. 

Semoga ada donatur yang tergerak hati menyumbangkan sedikit rezeki untuk dayah Darut Tauhid. Setidaknya, untuk para guru yang mengajari Alquran dan kitab disana, mendapat honor alakadarnya.*

Editor: smh

0 Response

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel