Prodi Manajemen Zakat dan Wakaf Gelar Kuliah Filantropi Wakaf
Ketua Prodi MZW, Dr Mulyadi MA mengatakan, kuliah dosen tamu ini diikuti 56 peserta, yang terdiri dari mahasiswa dan alumni prodi MZW. Menghadirkan dua narasumber dari BMA, Shafwan Bendadeh MSh dan Sayed M Husen.
Mulyadi mengharapkan, dengan kuliah dosen tamu akan terkonegsi antara sudi di perguruan tinggi dengan dunia kerja. "Alumni prodi manajemen zakat dan wakaf akan tertampung sebagai tenaga kerja profesional di pemerintahan, lembaga-lembaga filantropi, zakat, dan wakaf," harapnya.
Sementara Tenaga Profesional BMA Shafwan Bendadeh dalam paparannya mengungkapkan, kesuksesan pengelolaan dan pengembangan wakaf sangat ditentukan oleh kapasitas SDM nazir. "Nazir yang disiapkan oleh perguruan tinggi tak semuanya harus bekerja jadi ASN," katanya.
"Tantangan terbesar pengembangan wakaf di Aceh adalah kapasitas nazir yang rendah. Demikian pula masyarakat belum semua sepakat dengan wakaf uang," ujarnya.
Untuk itu, peluang peningkatan SDM di perguruan tinggi patut terus dilakukan. "Aceh juga harus memanfaatkan momentum gerakan nasional wakaf uang untuk memajukan wakaf," kata dosen STISNU ini.
Pemateri lainnya, Nazir Wakaf BMA Sayed M Husen menambahkan, pengelolaan wakaf di era disrupsi harus didukung oleh SDM yang mampu berkomunikasi dengan baik dan membangun kemitraan dengan mitra nazir.
Menurut dia, pengembangan wakaf produktif di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi dapat dilakukan dengan menggandeng mitra atau investor.
"Di era disrupsi ini, nazir harus mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi, sehingga wakif dapat mengakses laporan dan progres pengelolaan wakaf," pungkasnya. (Rel)
0 Response
Posting Komentar