Dahsyatnya Pahala Wakaf Al-Quran

Dahsyatnya Pahala Wakaf Al-Quran
Share

 

Oleh: Juariah Anzib, S.Ag

Penulis Buku Menapaki Jejak Rasulullah Dan Sahabat

Betapa banyak amal saleh yang mendatangkan pahala dan kebaikan kepada pengamalnya. Di antaranya  beribadah kepada Allah Swt dengan beramalan sosial terhadap sesama manusia seperti berwakaf. Hal ini dapat mendatangkan pahala amal jariah.  

Pahala wakaf tidak akan terputus tanpa batas waktu. Di antara amalan wakaf yang dapat ditunaikan adalah berwakaf mushaf Al-Quran. Amalan yang bermodalkan sedikit, tetapi dapat  mendatangkan keuntungan yang besar, karena pahala kebaikan yang diberikan berlipat ganda. 

Dalam tausiah tentang wakaf Al-Quran yang disampaikan Ustaz Adi Hidayat, dia  menuturkan, Rasulullah saw mengajarkan umatnya cerdas dalam beramal. Jika kita memiliki modal yang sedikit, maka carilah keuntungan pahala yang lebih banyak. 

Untuk memperoleh keuntungan tersebut,  kita bisa menempuhnya dengan mewakafkan mushaf Al-Quran, yang lebih utama berwakaf kepada para penghafal Al-Quran. Selama mushaf tersebut ada di tangannya dan dibaca, pahala akan terus menerus mengalir kepada wakif. Satu huruf Al-Quran dibaca akan dibalas dengan sepuluh kebaikan.  

Jika satu huruf Al-Quran saja diberikan sepuluh kebaikan, bayangkan seberapa banyak jumlah huruf yang ada di dalam Al-Quran. Dalam satu ayat, satu surat, satu juz dan seterusnya. Sungguh tidak sanggup kita menghitungnya. 

Yang lebih dahsyatnya lagi, penghafal Al-Quran tidak cukup hanya dengan sekali baca, tetapi ia harus mengulang berkali-kali hingga terhafal, maka berapa kali dilipat gandakan pahala kebaikan yang mengalir kepada wakif dari bacaan-bacaan tersebut. 

Ketika ia sudah dapat menghafal Al-Quran, tanpa memegang mushaf pun akan terus membacanya. Ditambah lagi jika ia mengajarkannya kepada orang lain, seberapa banyak jumlah murid yang diajarkan,   pahala akan terus bersambung hingga tak terbatas. 

Dalam hadits Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya diantara amal saleh yang mendatangkan pahala setelah orang yang mengamalkan meninggal dunia yaitu mushaf Al-Quran yang diwariskannya." (HR Ibnu Majah). 

Untuk lebih meyakinkan, mendapatkan pahala amal jariah, para wakif dapat menuliskan namanya di cover Al-Quran, dengan maksud agar santri penghafal Al-Quran dapat mendoakan wakif di setiap waktu ketika membaca Al-Quran. Melihat nama di cover, mauquf alaih akan teringat mendoakannya setiap saat. 

Amal sedekah jariah seperti wakaf tidak akan pernah putus pahalanya. Selama benda yang diwakafkan masih dimanfaatkan, maka selama itu pula pahala terus mengalir, meskipun wakif sudah meninggal dunia ia tetap mendapatkan kenikmatan di alam kubur hingga akhirat nanti. 

Dari penuturan Ustaz Adi Hidayat,  kita dapat mengambil hikmah bahwa, wakaf Al-Quran dapat mendatangkan pahala yang berlipat ganda. Dengan hanya bermodalkan satu mushaf Al-Quran saja, wakif menerima imbalan kebaikan yang lebih banyak dari usianya. Apalagi jika mewakafkan lebih dari satu mushaf Al-Quran atau dalam jumlah yang lebih banyak. 

Untuk itu, mari meningkatkan amal shalih dengan berwakaf, baik wakaf Al-Quran maupun harta lainnya. Jangan enggan berwakaf, karena itulah harta milik kita yang abadi selamanya. Kita berwakaf meskipun dengan harta dan penghasilan yang sedikit untuk memperoleh pahala yang lebih besar.

Editor: Sayed M. Husen

0 Response

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel